Empat
Sikap Hidup Manusia
Penulis
: Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Motivator
Spiritual
Empat
Sikap Hidup Manusia
– Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan ini tidak akan selamanya di dunia
akan ada kehidupan lain seperti kehidupan alam barzah (alam kubur) dan alam
akhirat. Sikap hidup manusia dalam memaknai kehidupannya sangat berbeda satu
sama lainnya. Sikap hidup ini tergantung dari sudut pandang mana ia
memandangnya. Sikap hidup itu seperti reaksi atau respon seseorang terhadap
harapan, tujuan hidup, kasih sayang dari pasangan dan seterusnya. Sikap hidup
ini umumnya akan diperlihatkan dengan ekspresi wajah dan sikap yang dominan.
Untuk mengetahui empat sikap hidup manusia yang dimaksud maka akan dijelaskan
terperinci berikut ini. Silakan disimak aja sampai selesai.
 |
Jalan Hidup Manusia itu Cenderung dengan Pilihan Sumber Gambar : https://penulisiseng.files.wordpress.com/2013/07/road-not-taken-1.jpg?w=690 |
1. Hidup mulia di dunia
tapi hina di akhirat.
 |
Hidup itu ditentukan oleh pilihan kita. Sumber Gambar : https://osolihin.files.wordpress.com/2014/01/persimpangan.jpg |
Ada orang yang memiliki kehidupan yang
layak dan memiliki kekayaan harta yang banyak sehingga kehidupannya di dunia
terasa begitu indah, menyenangkan, dan mengesankan. Tapi sayangnya, harta yang
ia miliki telah membuatnya lupa untuk mengingat Allah, hingga akhirnya ia lupa
diri karena mengurusi harta dan pekerjaannya. Karena ia takut apa yang sudah
dimilikinya ini akan hilang suatu hari nanti. Dengan mengurusi harta dan
jabatan dalam pekerjaan telah membuatnya menjadi keras hati, dimana istri dan
anaknya kurang diberikan perhatian dari kasih sayangnya. Hingga akhirnya, anak
yang kurang perhatian dan kurang kasih sayang itu melakukan kecerobohan dan
kenekatan yang menyebabkan nama baiknya dan nama baik orangtuanya tercoreng.
Sang anak beralasan, “jangan salahkan
saya tapi salahkah orangtua saya yang telah melalaikan kasih sayang pada saya.
Karena saya sendiri bukan membutuhkan uang yang banyak yang saya butuhkan
adalah perhatian dan kasih sayang dari mereka.” Memang tak seratus persen
kesalahan anak ada di tangan mereka, tapi orangtuanya yang akan ikut
dipersalahkan. Karena kurang perhatian dan kurang kasih sayang sehingga mereka
mencari perhatian dengan cara yang tak diduga oleh orangtuanya.
Jadi yang membuat bahagia itu bukanlah
terletak pada kekayaan harta yang banyak, jabatan dalam pekerjaan yang tinggi, dan
segala apapun yang terpenuhi. Melainkan, kebahagiaan itu terletak dari
kesederhanaan, hemat dalam pengeluaran kekuangan, membeli sesuatu sesuai yang
dibutuhkan pada saat itu bukan sesuai dengan diinginkan, dan bisa berbagi
kepada sesamanya. Seperti halnya, orang gaji besar sekalipun belum tentu ia
bisa menghemat maupun menabung sebaliknya mereka malah meminjam uang kepada
temannya yang gajinya jauh lebih rendah daripada dirinya. Tapi seseorang yang
menurut penglihatan orang lain bahwa ia termasuk orang tidak mampu anehnya ia
bisa memberikan sesuatu pada siapapun padahal ia sendiri sedang mengalami
kesusahan. Namun kekayaan hatinya jauh lebih baik daripada yang kaya hartanya. Oleh
sebab itu, tak heran orang yang bisa dikatakan miskin dan ia mampu menjalani
kehidupannya dengan pasrah dan terus berusaha maka ia akan mendapatkan
kebahagiaan batin yang jauh lebih nikmat daripada kenikmatan apapun itu. Tapi
bila sebaliknya orang yang miskin tersebut cenderung mengeluh, tidak sabar, dan
lebih parahnya suka marah-marah akhirnya bukan hanya penyakit yang akan
diperolehnya melainkan ia tidak akan mampu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan
batin yang selama ini ia cari.
Sederhananya, seseorang yang bisa
bersabar dengan menjalani segala sesuatunya dengan berbaik sangka kepadaNya
sekalipun banyak ujian yang dihadapi. Sesungguhnya diuji untuk dinaikkan
derajat dan martabatnya dan sebab itu tak heran kelak di akhirat ia akan mendapatkan
banyak pahala dan kebahagiaan yang tak akan bisa dimiliki oleh orang lain.
Sesungguhnya orang yang dicintai oleh Ilahi senantiasa diberikan ujian dan
cobaan kepadanya untuk ia terlatih mental dan iman dari segala apa yang menjadi
permasalahannya.
Dan Allah pun telah memberikan
petunjuknya dengan mengajarkan doa dalam ayat suci Al-Qur’an berikut bunyinya:
“Dan di antara manusia ada orang yang
berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS. Al Baqarah (2) : 201).
Sesungguhnya
bahagia di dunia dan bahagia di akhirat menjadi keinginan setiap manusia. Namun
untuk bahagia di dua kehidupan tidaklah mudah bahkan yang terjadi kita malah
hanya bisa bahagia salah satunya. Yang tak mau memilih pun pasti harus memilih
salah satunya. Karena tak jarang di kehidupan kita untuk mendapatkan satu
kebahagiaan harus mengorbankan kebahagiaan yang lain. Contohnya: mengadaikan
kebahagiaan akhirat demi kebahagiaan dunia. Misalnya: ia bosan dengan kehidupan
miskin kemudian ia mau menukar kebahagiaan akhiratnya itu demi kepentingan
kebahagiaan yang didapatkan di dunia. Namun sesungguhnya, ia tertipu dengan
kesenangan dan kebahagiaan yang sesaat dan sementara itu. Maka Allah telah
mengingatkan kita dengan ayat suci al-Qur’an yang bunyinya seperti berikut:
“Barangsiapa yang menghendaki
kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka
dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan
sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”
[QS.
Hud (11) ayat 15-16]
Jadi
janganlah tertipu dengan kesenangan dan kenikmatan sesaat sesungguhnya hal itu
akan membuat apa yang dikerjakan dan apa yang diusahakan akan menjadi sia-sia
kelak di akhirat tidak akan mendapat balasan pahalanya. Karena pahalanya sudah
diminta secara penuh dan secara sempurna menjadi kebahagiaan di dunia. Sungguh
disayangkan sekali, bila ada orang yang menukar kebahagiaan di akhirat menjadi
kebahagiaan di dunia.
Artikel ini akan dibukukan jadinya tidak semua saya tampilkan, sekalipun ditampilkan juga belum tentu dibaca sampai akhir juga kan? Hehe. Nah, akan dituangkan dalam buku yang berjudul Bijak Memaknai Kehidupan merupakan buku pertama dalam tema motivasi karena sebelumnya tema selain itu. Rencananya, sedang diusahakan untuk diterbitkan oleh penerbit mayor biar masuk toko buku.
Menurut kamu, judul buku Bijak Memaknai Kehidupan mempunyai kesan seperti apa?
semoga kita selalu diberikan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat .., aminn
BalasHapusMemang itu harapan setiap manusia, tapi seringkali kita dihadapkan dengan pilihan yang hanya bisa salah satunya aja. Ketika harus memilih salah satunya inilah yang harus dilakukan adalah pemilihan yang bijak agar tidak menyesal ke depannya. Terutama, bahagia dia akhirat, karena pada nyatanya, dalam hadits disebutkan juga orang miskin menjadi penghuni surga yang paling banyak.
HapusYa artinya, jangan sampai kita lalai dari kehidupan akhirat, biarlah hidup didunia penuh ujian dan cobaan yang pada akhirnya keindahan, kenikmatan, dan kesenangannya bisa berlipat-lipat.
Semoga doa kita semua dikabulkan oleh Ilahi.
Karena sesungguhnya usaha dan doa harus berbarengan tanpa hal itu hmm nyaris tidak akan terjadi layaknya mimpi.
Semoga jadi renungan artikel ini, insya Allah akan segera dibukukan.
Kalau kedua orang tuanya karir emang lebih rentan anaknya salah pergaulan. harus bisa atur waktu sebisa mungkin, jangan mengejar dunia saja ya mas
BalasHapusJelas sekali mas, karena tak sedikit orangtua yang kurang memberi perhatian dan kasih sayang pada anaknya, maka anaknya malah mencari perhatian dari lingkungan selain lingkungan keluarga. Semoga jadi renungan kita semua.
HapusDiharapkan buku yang berjudul Bijak Memaknai Kehidupan segera terbit, salah satunya artikel ini yang akan didalamnya.
benar sekali, kbahagiaan tidak hanya diukur pada kekayaan harga yang banyak. masih banyak faktor yang mempengaruhi dalam mencapai kesuksesan hidup
BalasHapusSebab itu mas, semoga pencerahan ini akan segera direnungkan oleh pembacanya. Supaya ia menyadari bahwa kekayaan yang dimilikinya tidak bisa menyelamatkannya karena sesungguhnya amalnya yang menyelamatkan dan begitupun kebahagiaan memang luas pengertiannya.
Hapusapa lagi dengan kemajuan teknologi zaman sekarang, kita harus aktif lagi sebagai orang tua dalam merangkul anak-anak kita dalam cara bergaul.
BalasHapussaya sendiri insyallah akan segera menjadi seorang bapak, alhamdullilah isti saya sudah masuk bulan ke 5,
saya selalu berdoa agar anak saya kelak menjadi anak yang teladan dan taat kepada allah dan keluarga. AMIN !
Aamiin Allahuma Aamiin.
HapusMemang bener mas, karena pergaulan zaman akhir makanya jadi orangtua di jaman sekarang harus mengikuti zaman biar enggak membahayakan anaknya.
Semoga pencerahan ini bisa menjadi inspirasi.
Jangan hanya mengutamakan hal duniawi saja, persiapkan semua sekarang sebelum tiba waktunya pulang
BalasHapusBetul itu mas, semoga pencerahan bermanfaat buat pembacanya termasuk mas sendiri. Disini saya hanya mengingatkan.
HapusKekayaan memang dapat melupakan segalanya,, dan itupun tidak dilarang juga dengan kita memiliki kekayaan kita bisa berbagi dengan orang yang membutuhkan. Hanya perlu menempatkan pada yang leboh baik.
BalasHapusYa bener mas, kekayaan yang dimiliki harusnya bisa diberikan dengan sedekah, pajak, maupun zakat harta. Sehingga harta yang dimilikinya jadi bersih dari kemunafikan.
HapusSemoga pencerahan ini menjadi inspirasi juga buat mas dan saya.
Semoga kita masuk golongan yang baik..jangan jadi golongan yang hina
BalasHapusAamiin
Aamiin Allahuma Aamiin.
HapusSemoga pencerahan bermanfaat juga buat mas.
Mungkin keinginan semua orang memiliki fasilitas hidup seperti kekayaan tapi kebanyakan orang yang sudah memiliki semua fasilitas tersebut selalu saja lupa akan kehidupan nanti diakhirat padahal harta hanya titipan dari allah swt dan orang yang memiliki fasilitas tersebut berarti dia dipercaya oleh allah untuk selalu senantiasa menjaga dan memanfaatkannya dengan baik tapi kalau menurut saya mah kebanyakan dan tidak dimanfaatkan dengan baik mas daripada yang baiknya.
BalasHapusBetul itu mas, kebanyakan harta kalau lupa berbagi sedekah, membayar zakat harta dan membayar pajak. Pasti akan menjadi masalah apalagi orang yang memiliki kekayaan pun belum tentu hidup bahagia.
HapusApalagi ada kasus penggandaan uang oleh dimas kanjeng, berpikir sempit dengan jalan intas untuk mendapatkan uang. Hasilnya ditipu. Jadi memang jangan sampai tergiur dengan kesenangan dan kenikmatan dunia yang sementara.
judulnya bukunya singkat tapi padat mas saya lagsung tahu arah isi bukunya
BalasHapusMohon doa aja mas, sedang diproses soalnya.
HapusInsya Allah dibawah lisensi Quanta nantinya.
Semoga aja banyak orang terpengaruhi positif dengan buku tersebut.
Sikap manusia didunia memang banyak sekali macam-macamnya mas, hanya Imannya saja lagi kuat atau nggak :) nice post
BalasHapusEnggak segampang itu mas, pada kasus kenyataannya bahwa iman itu bersifat gelombang adakalanya naik dan adakalanya sedang menurun. Jadi disinilah yang harus diperhatikan yaitu jiwa istiqomahnya.
HapusKarena kebanyakan orang yang menganggap hal itu remeh pada akhirnya mereka terjebak juga. Jadi iman yang kuat juga belum cukup kalau tidak bisa menstabilkannya.
Semoga pencerahan ini bermanfaat buat mas.
sukses bro
BalasHapusSip makasih mas, semoga banyak belajar dari apa yang disampaikan dalam buku saya mamupun apa yang ditayangkan dalam blog ini.
HapusMakasih buat kunjungannya. Jangan bosan berkomentar yang berbobot buat selanjutnya.
Karena kaya kita lupa akan segalanya, bila memiliki iman yg besar pasti kita selalu ingat
BalasHapusIman yang besar belum tentu juga mas, karena yang dibutuhkan adalah menjaga iman tersebut karena iman itu bergelombang ada pasang dan ada surutnya.
HapusSemoga pencerahan ini akan bermanfaat buat mas dan buat pembaca lainnya.
semoga mulia dunia akhirat,
BalasHapusjadi tester buku yang akan terbit kang, Bijak Memaknai Kehidupan
Aamiin Allahumma Aamiin, makasih buat doanya.
HapusSemoga banyak belajar dari apa yang saya tulis di blog maupun di buku. :)
Assallammuallaikum Bang Adam,lama saya kaga ngesot kemari..hee..Prinsip saya cuman satu Bang "BIAR AJA DI DUNIA JADI KARYAWAN YANG PENTING DI AKHIRAT JADI DIREKTUR.."..hhee
BalasHapusWa'alaikum salam.
HapusGa perlu pake huruf kapital mas sepertinya marah atau teriakan dalam psikologi komunikasi bahasanya. Baiklah kalau begitu, memang harapan orang itu berbeda begitupun dengan prinsipnya. Dengan mau menerima keadaan seperti itu maka ambisi tidak akan berlebihan. Saya doakan mudah-mudahan apapun yang diharapkan untuk kehidupan akhiratnya. Bisa berakhir dengan indah.
Jadi pada intinya kita harus bijak dalam memakanai kehidupan.. Peran orang tua juga sangat penting bagi anaknya karena tidak ada peran baik yang lebih besar daripada peran erta oramng tua dalam memaknai kehidupan :-)
BalasHapusIya betul mas, selain itu juga bisa bertanggungjawab terhadap dirin ya dan juga kepada yang menciptakanNya. Semoga blog dan buku ini jadi meng-IMS (Inspirasi, Motivasi dan Solusi).
HapusSukses buat bukunya Mas...
BalasHapusSemoga banyak memberikan manfaat...
Iya makasih mas, doa dan dukungannya.
HapusMudah-mudahan banyak orang terinspirasi, termotivasi dan tersolusikan masalahnya.
semoga saja kita selalu diberi hidup yang nikmat baik didunia maupun diakhirat
BalasHapusAamiin Allahumma Aamiin.
HapusSemoga aja mas, karena yang menentukan tetap Allah. Kita hanya bisa berusaha, berdoa dan tanpa menyerah. Semoga aja mas bisa banyak belajar dari apa yang saya tulis.
wacana yang bermanfaat ini mas,,semoga kita tidak termasuk hina di dunia maupun di akhirat :)
BalasHapusIya alhamdulillah semoga aja jadi suplemen dan asupan yang bergizi bagi kehidupan kita. Aamiin Allahumma Aamiin.
HapusAne setuju bnget hidup kita yah kita yg menentukan
BalasHapusBetul mas, makanya dari itu bertanggungjawablah dengan kehidupannya.
HapusSemoga kita bisa berada dalam orang baik akhir kehidupannya.
pengen mas bukunya. bisa dapat di mana?
BalasHapusSedang diusahakan masuk tokobuku jadi tunggu aja tahun depan.
HapusKecuali mau beli dari pesan online juga bersedia dikirimkan setelah pembayaran masuk.
berapa gitu mas harganya kalo online
HapusYa ditambah harga ongkos kirim mas, ini masih proses penulisan belum sepenuhnya rampung. Jadi akhir tahun kemungkinan baru beredar.
Hapussaya mau nungguin mas. karena tulisan mas adam ini sangat bagus sekali.
Hapusmudahan kebetulan pas ada uangnnya.
Oke deh kalau gitu mas, nanti dikabari kalau udah launchingnya ya?
Hapusbener gan ,keep update
BalasHapusSemoga terinspirasi lebih baik mas, buku saya bisa didapatkan di play store. Silakan dibeli, :)
Hapuspengennya sih mulia di dunia dan di akhirat juga :D
BalasHapusMudah-mudahan aja tercapai mas, karena hal itu sangat sulit seringkali yang dihadapkan itu harus pilih salah satu. Intinya kuatkan iman lagi jangan sampai terkecoh dengan kesenangan dunia.
Hapusmungkin kehidupan kita tidak hanya dalam duniawi saja, tetapi akhirat juga dijalankan ya? karena mungkin akan salah bila kita hidup terlalu pada masalah dunia, dan juga akhirat dilupakan. begitu juga sebaliknya..
BalasHapusmungkin anak itu hanya butuh kasih sayang dari orang tuanya, dan juga bukan harta yang banyak dari orang tuanya. dan untuk buat anak itu bahagia hanya satu yaitu kasih sayang dari orang tuanya :)
Jangan ada kata mungkin mas, karena hal itu menandakan keraguan padahal alam dunia dan alam akhirat adalah kepastian yang tak bisa diragukan dalam hal ini kepastian hakiki yang akan terjadi.
HapusBetul banget mas, kasih sayang pasti dibutuhkan anak selain itu juga keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain sebagai porsinya.
Semoga bermanfaat buat kita semua renungan ini.
sesungguhnya kehidupan dunia semakin menjauh dan kehidupan akhirat semakin mendekat, maka siapkan bekal agar selamat kelak
BalasHapusYa betul mas, alhamdulillah kalau mas paham dengan hal itu.
HapusKarena kalau salah pemahaman akan membahayakan akidah nantinya.
Semoga banyak manfaatnya renungan ini.
Tunggu aja buku resminya nanti dikabari di blog ini.